Cincin di atas Cincin (diakritik)

Aksara Å (å) di bahasa Denmark, bahasa Norway, bahasa Sweden, dan bahasa Walloon secara khas dipandang sebagai sebuah A dengan cincin di atasnya. Bagaimanapun, dalam bahasa-bahasa di mana ia digunakan, huruf ini dipandang sebagai sebuah simbol yang terpisah, ketimbang sebuah A yang dipasang diakritik. Huruf Å adalah simbol dari unit ångström, dinamai berdasarkan seorang ahli fizik Sweden, Anders Jonas Ångström.

Karakter lain dengan sebuah diakritik cincin adalah Ů dan ů (sebuah U Latin dengan cincin di atasnya). Karakter ini digunakan dalam bahasa Czech (di mana tanda itu disebut sebagai kroužek), bersama háček dan čárka (seperti aksen akut) di atas banyak huruf lain. Vokal "ů" ini menunjukan pelafalan dari berbagai huruf yang berevolusi selama berabad-abad. Contoh, kata untuk "horse" dulu ditulis kóň, yang berubah, bersama pelafalannya, menjadi kuoň. Pada akhirnya, vokal [o]-nya benar-benar menghilang, dan sekarang bentuknya kůň ia telah menjadi cincin di atas "u". Huruf ů sekarang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ú ([ː] panjang), namun berganti menjadi sebuah o pendek pada deklinasi (Contoh: kůň→koně).

Tanda ini juga digunakan di bahasa Bologna (sebuah dialek dari bahasa Emiliano-Romagnolo) untuk membedakan bunyi /ɑ/ (å) dengan /a/ (a).

Cincin di atas telah digunakan dalam abjad Cyril] Lithuania dikembangkan hasil pengaruh Rusia pada 25 tahun terakhir pada Abad ke-19 pada huruf У̊ / у̊, digunakan untuk menggambarkan diftong /wɔ/ (sekarang ditulis uo dalam ortografi bahasa kontemporari).

Lebih banyak aksara dapat dibuat di Unicode dengan menggunakan sarana 'mengkombinasikan cincin di atas' U+030A, termasuk yang tersebut di atas у̊ (у Sirilik dengan cincin di atasnya) atau bahkan ń̊ (n dengan akut dan cincin di atasnya). Simbol cincin di atas memiliki kode U+02DA.